Agenda’s Only – Media sosial belum lama ini diramaikan oleh postingan- postingan yang berhubungan tentang motivasi semacam“ Be Happy”,“ Be Yourself” serta masih banyak lagi. Selaku manusia berpikir positif memanglah jadi salah satu perihal yang wajib dicapai karena, mempunyai perilaku positif serta pemikiran yang positif memanglah ialah sesuatu kelebihan serta bisa mengunggulkan kita dalam situasi- situasi tertentu. Bila kita sudah sukses menggapai perihal tersebut ialah berlagak serta berpikir positif hingga itu lumayan buat membuat kita hidup dalam kebahagiaan. Tetapi mengerti kah kalian kalau, berpikir sangat positif merupakan sesuatu perihal yang beresiko?
Di dunia yang terus menjadi edan ini kita memanglah senantiasa wajib berpikir positif tetapi, bukan berarti kita wajib senantiasa berpikir positif karena, mempunyai perilaku positif tidaklah salah satunya metode terbaik buat menuntaskan permasalahan. Orang yang mempunyai perilaku positif berlebih ini biasa diucap selaku“ toxic positivity” serta belakanga istilah itu tiba- tiba terkenal di media sosial. Buat itu untuk kalian yang belum mengenali apa itu toxic positifity, ikuti ulasannya selaku beirkut.
Apa itu toxic positivity?
Toxic positivity menuju pada konsep kalau melindungi benak serta perilaku senantiasa positif ialah sesuatu metode yang pas buat menempuh kehidupan. Perihal itu berarti kalau kita cuma fokus terhadap hal- hal positif serta menolak perihal yang bisa merangsang emosi negatif.
Dalam perihal ini toxic positifity merupakan sesuatu perihal yang kelewatan serta sama sekali tidak efisien dari kondisi senang, optimis dalam stiap suasana. Mengerti tersebut bisa berujung pada penyangkalan, minimisasi, serta validasi pengalaman emosional manusia yang otentik.
Dalam perihal tersebut mengerti toxic positifity sangat menyangkal serta meminimisasi emosi yang negatif, dilain sisi perihal itu cuma hendak membuat emosi kita jadi lebih besar. kala kita senantiasa berbalik dalam perihal itu hingga akibat buruknya ialah emosi malah terus menjadi membengkak serta jadi lebih parah karena emosi tersebut tidak terproses lebih dahulu. Perihal itu pastinya ialah aksi yang kelewatan dalam penindakan emosi saja, serta semacam yang kita tahu kalau seluruh suatu yang kelewatan hendak memunculkan perihal yang tidak baik.
Tidak hanya itu toxic positifity pula bisa membuat kita merasa tertekan karena, kita menolak terdapatnya perasaan tertentu dimana peraaan tersebut harusnya bisa kita rasakan dengan wajar serta kita memilah buat memendamnya. Selaku manusia yang mempunyai banyak kekurangan pasti kita diberikan rasa emburu, marah, jengkel, serta rasa mau mempunyai. Nah perihal itu wajib diseimbangkan dengan baik, tidak butuh sangat kelewatan buat menahan serta memakainya.
Isyarat toxdic positifity
Dalam perihal ini toxic positifity memanglah mempunyai sebagian indikasi, nah kamu dapat mengetahuinya selaku berikut.
– Sering menyembunyikan perasaan yang sebenarnya
– Mencoba berlagak seakan tidak terjalin apa- apa dengan membuang emosi negatif
– Merasa bersalah sebab meraakan apa yang lagi dirasakan
– Meremehkan pengalaman orang lain dengan kutipan ataupun dengan statment yang positif
– Mencoba membagikan sudut pandang seorang semacam ungkapan“ Udah tabah aja”,“ Masih mending.. bla.. bla..
– Mempermalukan orang lain sebab merefleksikan rasa frustasi
– Menyingkirkan hal- hal yang mengusik Kamu dengan benak memanglah begitulah adanya
Nah seperti itu sebagian cirri- ciri toxic positifity yang bisa kalian rasakan dalam kehidupan tiap hari. Pastinya toxic positifity merupakan sesuatu perihal yag tidak baik untuk kesehatan serta kebahagiaan seorang. Hingga dari itu kita wajib betul- betul menguasai toxic positifity dengan baik.
Nah seperti itu sebagian data yang bisa kami sampaikan seputar toxic positifity, smeoga data diatas bisa berguna.